Selasa, 24 Mei 2016

KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3)



Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Hal-hal yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja :

1.      Kecelakaan kerja
Kecelakaan merupakan masalah besar di tempat kerja yang memiliki biaya yang luar biasa bagi karyawan dan organisasi.

2.      Adanya Penyakit Menular
Satu set prosedur keselamatan yang dirancang untuk membantu para profesional perawatan kesehatan menghindari kontak dengan tubuh pasien fluida.

3.      Suara Gaduh
Meningkatkan tingkat suara dengan 10dB adalah peningkatan dari 10 kali dalam intensitas suara, dan meningkatkan dengan 20dB adalah peningkatan dari 100 kali dalam intensitas suara . Suara bising dapat mempengaruhi karyawan baik kesehatan maupun kinerja karyawan.

4.      Gangguan muskuloskeletal (MSDS)
Cedera terjadi karena gerakan yang berulang-ulang . Cedera tersebut merupakan masalah penting bagi organisasi, karena mereka menghasilkan tidak adanya karyawan dan ketidakefisienan, yang dapat mempengaruhi produktivitas organisasi (Escorpizo, 2008).

5.      Berbahaya Zat Paparan
Karyawan di pabrik kimia, pembasmi hama dan buruh tani yang menggunakan insektisida dan kemungkinan dapat terkena zat kimia tersebut. gejala cukup ringan seperti sakit kepala atau mual, kondisi serius yang permanen dapat merusak organ vital seperti ginjal atau hati. 
Jadwal Kerja
Pada umumnya jadwal kerja yang standar adalah 8 jam/hari.
Ada empat jenis jadwal kerja :
·         Shift malam
 Karyawan shift malam memiliki masalah tidur yang lebih besar dari karyawan yang bekerja shift malam permanen . Contoh jam pada shift malam adalah: 08:00-04:00, 16:00-12:00, 12:00-08:00
·         Kerja malam
Karyawan yang bekerja malam harus membiasakan dan mendapatkan istirahat yang cukup agar kesehatannya tidak terganggu.
·         Pergeseran panjang
Karyawan yang mengalami tingkat stress yang tinggi yang dialami di tempat kerjanya . Umumnya terjadi pada orang nonvoluntaryly . terjadi pada karyawan yang mendapatkan waktu kerja 13 jam/hari atau 48 jam/minggu.

·         Flextime
Karyawan menentukan jam kerja sendiri . Memungkinkan karyawan untuk mengurus hal lain diluar pekerjaan (urusan pribadi) . Hubungan prestasi kerja dengan kepuasan kerja kurang konsisten

Safety Behaviour berkaitan dengan tingkat pendidikan. Karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan mempengaruhi keselamatan pribadinya.

Selasa, 17 Mei 2016

PSIKOLOGI KEREKAYASAAN



ERGONOMI
Ergonomika atau ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.

KONDISI KERJA
Kondisi lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja tugas dalam banyak hal. Kondisi kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan fasilitas yang tersedia.

KONDISI FISIK KERJA

A. Iluminasi (Penerangan)
Faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi adalah kadar
(intensity) cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan.

B. Warna
Warna dapat digunakan sebagai:
- Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai
penciptakontras warna (Suyatno, 1985).
- Upaya menghindari timbulnya ketegangan mata (Schultz,
1982). Setiap warna berbeda dalam kemampuan pantulan
cahayanya.

      C. Bising
Keras atau pelannya suatu suara yang didengar dilingkungan kerja, dapat berpengaruh terhadap pekerjaan seseorang. Dapat membuat pekerja mudah marah.

D. Musik dalam bekerja
Musik memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan
yang sederhana, rutin dan monoton, sedangkan pada pekerjaan
yang lebih majemuk memerlukan konsentrasi yang tinggi pada
pekerjaan, pengaruhnya dapat menjadi sangat negatif.

KONDISI LAMA KERJA
 
a. Jam kerja
Jumlah jam kerja dalam seminggu di Indonesia biasanya 40 jam.Ada organisasi atau perusahaan yang membagi 40 jam kerja ke dalam enam hari kerja, ada juga yang membaginya ke dalam lima hari kerja (berkerja setiap 8 jam, setiap hari kerja)

b. Kerja paro-waktu tetap
Kerja paro-waktu tetap dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja selama 20 jam/minggu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para tenaga kerja muda yang menyukai gaya hidup yang lentur dan mereka yang telah menjalani pensiun.

c. Empat hari minggu kerja
Empat hari minggu kerja adalah pekerjaan yang dilakukan dalam seminggu yaitu empat hari, ada yang 40 jam selama 4 hari ada juga yang hanya 36 jam.

d. Jam kerja lentur
Jam kerja lentur sesuai untuk pekerjaan seperti, penelitian dan pengembangan,perkantoran, pabrikan (manufacturing) ringan dan berat. Ciri yang paling disukai dari sistem kerja lentur seperti; memiliki rasa bebas, mudahnya untuk pergi dan pulang kerja, tidak mungkin datang terlambat, mempunyai waktu untuk kehidupan sosial, dapat meningkatkan jumlah atau mutu dari kerja.







Sumber :
Spector, Paul. E. (2012). Industrial and Oganizational Psychology : Research and Practice (6th ed). Department of Psychology University of South Florida : Paul E. Spector
Schmitt, Neal. W. & Highhouse, Scott. (2013).Handbook of Psychology : Industrial and Organizational Psychology (2nd ed). Canada : John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey

Selasa, 03 Mei 2016

Performance management and Appraisal



Manajemen kinerja dan Penilaian
sebuah pengukuran kerja terhadap kinerja seseorang . yang meliputi kegiatan yang menjamin bahwa tujuan secara konsisten terpenuhi secara efektif dan efisien. manajemen kinerja dapat fokus pada kinerja organisasi, departemen, karyawan, atau bahkan proses untuk membangun suatu produk atau jasa, serta banyak mengkuantifikasikan daerah lain.

Type of performance information
Ø Result based information
sebuah informasi berdasarkan hasil.
Ø Trait based information
Sebuah Informasi berdasarkan sifat
Ø Behaviour based information
Sebuah Informasi berdasarkan Perilaku

Performance criteria
·         Defiency
·         Contamination
·         objectivity
performance standart
·         Goals
·         Targets
·         Bench marks
Tingkat standar kinerja yang baik
·         Realistik
·         Dapat di ukur
·         Dapat di pahami secara jelas