Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
Suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun
rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan
budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Hal-hal yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja :
1.
Kecelakaan kerja
Kecelakaan merupakan masalah besar di tempat kerja yang memiliki biaya yang
luar biasa bagi karyawan dan organisasi.
2.
Adanya Penyakit Menular
Satu set prosedur keselamatan yang dirancang untuk membantu para
profesional perawatan kesehatan menghindari kontak dengan tubuh pasien fluida.
3.
Suara Gaduh
Meningkatkan
tingkat suara dengan 10dB adalah peningkatan dari 10 kali dalam intensitas
suara, dan meningkatkan dengan 20dB adalah peningkatan dari 100 kali dalam
intensitas suara . Suara bising
dapat mempengaruhi karyawan baik kesehatan maupun kinerja karyawan.
4.
Gangguan muskuloskeletal (MSDS)
Cedera
terjadi karena gerakan yang berulang-ulang . Cedera
tersebut merupakan masalah penting bagi organisasi, karena mereka menghasilkan
tidak adanya karyawan dan ketidakefisienan, yang dapat mempengaruhi
produktivitas organisasi (Escorpizo, 2008).
5.
Berbahaya Zat Paparan
Karyawan di
pabrik kimia, pembasmi hama dan buruh tani yang menggunakan insektisida dan
kemungkinan dapat terkena zat kimia tersebut. gejala cukup ringan seperti sakit kepala atau mual, kondisi serius yang
permanen dapat merusak organ vital seperti ginjal atau hati.
Jadwal Kerja
Pada umumnya jadwal kerja yang
standar adalah 8 jam/hari.
Ada empat
jenis jadwal kerja :
·
Shift malam
Karyawan shift malam memiliki masalah tidur
yang lebih besar dari karyawan yang bekerja shift malam permanen . Contoh jam pada shift malam adalah: 08:00-04:00, 16:00-12:00, 12:00-08:00
·
Kerja malam
Karyawan yang bekerja malam harus
membiasakan dan mendapatkan istirahat yang cukup agar kesehatannya tidak terganggu.
·
Pergeseran panjang
Karyawan yang mengalami tingkat
stress yang tinggi yang dialami di tempat kerjanya . Umumnya
terjadi pada orang nonvoluntaryly .
terjadi pada karyawan yang mendapatkan waktu kerja 13 jam/hari atau 48
jam/minggu.
·
Flextime
Karyawan
menentukan jam kerja sendiri .
Memungkinkan karyawan untuk mengurus hal lain diluar
pekerjaan (urusan pribadi)
. Hubungan prestasi kerja dengan kepuasan kerja kurang
konsisten
Safety Behaviour berkaitan dengan
tingkat pendidikan. Karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
akan mempengaruhi keselamatan pribadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar